Buku: Mengenang Gubuk Reyot dan cerita-cerita lainnya
Penulis: Syarkawi Manap
Harga: RM 22
Halaman: 142 muka surat
Daftar
Isi:
Pengantar Penerbit
Pengantar Penerbit
Bantalku
Calon Gubernur
Beberapa Tingkat di Atas Kopral
Beberapa Tingkat di Atas Kopral
Menafkahi
atau Dinafkahi?
Menyumbang 8 Orang
Penjaja Barang Dagangan
Melancong ke Ba-Bel
Menyumbang 8 Orang
Penjaja Barang Dagangan
Melancong ke Ba-Bel
Mengenang
Guru Kami
Melawat ke Utara
Musim Duku
Pemilihan Kepala Desa
Di Daerah Perbatasan
Mencari Istri di Musim Hujan
Mengenang Gubuk Reyot
Mi Xian Melewati Jembatan
Mausoleum Mao Tje Tung
Mampir di Singapura
Berkunjung ke Johor Baru
Bertamasya ke Batam
Pempek Palembang
Simpang Dogan
Bermain Voli
Menebus Dosa
Toko Buku
Jalur Sungai
Kramat Raya 81
Lisboa
Koruptor Terbesar
Salikun Masuk Neraka?
Pesta Pernikahan
Selagi Masih Mampu
Status
Surat Nikah
Topik Pembicaraan
Cerai Surat
Jokkmokks Marknad
Pesta Persahabatan
Positif dan Negatif
Andaikan Dunia Ini Satu Desa
Kirkenes
Melawat ke Utara
Musim Duku
Pemilihan Kepala Desa
Di Daerah Perbatasan
Mencari Istri di Musim Hujan
Mengenang Gubuk Reyot
Mi Xian Melewati Jembatan
Mausoleum Mao Tje Tung
Mampir di Singapura
Berkunjung ke Johor Baru
Bertamasya ke Batam
Pempek Palembang
Simpang Dogan
Bermain Voli
Menebus Dosa
Toko Buku
Jalur Sungai
Kramat Raya 81
Lisboa
Koruptor Terbesar
Salikun Masuk Neraka?
Pesta Pernikahan
Selagi Masih Mampu
Status
Surat Nikah
Topik Pembicaraan
Cerai Surat
Jokkmokks Marknad
Pesta Persahabatan
Positif dan Negatif
Andaikan Dunia Ini Satu Desa
Kirkenes
SYARKAWI
MANAP, lahir di Tanjung Raya, Lahat, Sumatera Selatan, pada 30 Juni 1942, putra
keempat dari enam bersaudara keluarga Manap. Pernah belajar di Akademi Ilmu
Sosial Aliarcham, kemudian melanjutkan pelajaran di Havana (Kuba), selama dua
tahun. Karena terjadi peristiwa G30S di tanah air, sejak akhir 1966 berstatus
stateless (tanpa kewarganegaraan) sampai tahun 1992. Dari Kuba, ke Vietnam, dan
atas bantuan Pemerintah Republik Demokrasi Vietnam, diberi kesempatan belajar
di negeri itu selama dua tahun. Selanjutnya pindah ke Tiongkok untuk belajar di
kota Yang Chow, Provinsi Chiang Xu, selama dua tahun. Dari situ pindah lagi ke
Luo Hua di Provinsi Chiang Xi untuk bekerja. Tiga tahun kemudian, pindah lagi
ke Yen Thai di Provinsi Shan Tung untuk belajar selama dua tahun. Setelah
menyelesaikan pelajaran di Yen Thai, pindah ke Birma (sekarang Myanmar) untuk
bekerja. Setelah enam tahun bekerja di Birma, pindah lagi ke Tiongkok untuk
bekerja di Nan Chang, ibu kota Provinsi Chiang Xi. Lima tahun kemudian, beserta
keluarga pindah ke Swedia, diberi suaka politik oleh Pemerintah Kerajaan
Swedia, dan setelah lima tahun tinggal di negeri ini, mendapat kewarganegaraan
Swedia hingga kini. Pernah menulis buku kumpulan cerita pendek berjudul Di Pengasingan
(Ultimus, 2007) dan Kisah Perjalanan (Ultimus, 2009).
No comments:
Post a Comment