kedaihitamputih
Saturday, May 21, 2011
Buku: Cinta, Perang dan Ilusi. Kumpulam Cerpen Memoar Antara Moskow - Hanoi
Tuesday, May 17, 2011
Buku: REVOLUSI BELUM MATI. Surat-surat Malam Rahmat Jabaril
HABIS!
Buku: REVOLUSI BELUM MATI. Surat-surat Malam Rahmat Jabaril
Editor: Rahmat Jabaril
Terbitan: pergerakan
Harga: rm 20
Halaman: 100 muka surat
Sinopsis:
dalam buku ini ada beberapa kata kunci revolusi, surat, gerbong bawah tanah dan Rahmat Jabaril. ravolusi -apapun pengertian yang dimaksud oleh si pengarang- adalah tema, muatan pikiran atau mungkin ilham. buku ini hanya memuat tulisan, melainkan juga memuat drawing karya Jabaril pula. gambar-gambar itu tampaknya tidak hanya mengisi kekosongan halaman, tetapi menjalin relevensi dengan tema tulisan atau semangat yang menjalani tulisan. dilihat dari titimasanya, tulisan-tulisan dan gambar-gambar yang dibuat dalam periode 1995-2006. Rahmat Jabaril sebagai salah seorang aktivis Gerbong Bawah Tanah di Bandung yang sering terlibat dalam berbagai aksi advoksi. - hawe setiawan
Buku: Kisah Perjalanan
HABIS
Syarkawi Manap, lahir di Tanjung Raya, Lahat, Sumatera Selatan, pada 30 Juni 1942, putra keempat dari enam bersaudara keluarga Manap. Pernah belajar di Akademi Ilmu Sosial Aliarcham, kemudian melanjutkan pelajaran di Havana (Kuba), selama 2 tahun. Karena terjadi peristiwa G30S di tanah air, sejak akhir tahun 1966 berstatus stateless (tanpa warganegaraan) sampai tahun 1992. Dari Kuba, ke Vietnam ke Tiongkok ke Birma (Myanmar), ke Tiongkok lagi, ke Swedia. Mendapat kewarganegaraan Swedia hingga kini.
Buku: Kisah Perjalanan
Editor: Syarkawi Manap
Terbitan: ultimus
Harga: rm 28
Halaman: 303 muka surat
Daftar Isi
Pengantar
Kisah Perjalanan
Beroganisasi
Eks Tapol
Mawar yang Gugur Sebelum Mekar
Nasib Tidak Beruntung
Kehilangan
Tidak Bersih Lingkungan
Nostalgia
Pulau Kemarau
Saksi Hidup
Selamat Jalan
Tuesday, May 3, 2011
Buku: Reformasi Pendidikan di Malaysia. Merentas Jalan Baru
Buku: Tertangkapnya Sa-Ekor Toyo. surat dari teoh beng hock
Buku: Tertangkapnya Sa-Ekor Toyo. surat dari teoh beng hock